Selasa, 08 Desember 2020

BAB VI - DESAIN SISTEM


  1. Arti Desain Sistem
    1. Tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem
    2. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
    3. Mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
  2. Tujuan Desain Sistem
    1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
    2. Untuk memberikan gambaran yg jelas dan rancang bangun yg lengkap kepada pemrogram komputer
  3. Tekanan-Tekanan Desain

    Tekanan-Tekanan Desain adalah tekanan-tekanan yg harus dipertimbangkan dlm mendesain suatu sistem informasi supaya dapat mengena sasarannya. Perancang sistem informasi harus memperhatikan sejumlah Tekanan-Tekanan Desain yg mempengaruhi kerjanya, yaitu:

  1. Kualitas dan kegunaan informasi
  2. Kebutuhan-kebutuhan sistem
  3. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data
  4. Faktor-faktor organisasi
  5. Kebutuhan-kebutuhan biaya-efektivitas
  6. Faktor-faktor manusia
  7. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan

1. Kualitas dan kegunaan informasi

Sistem informasi harus dapat menghasilkan informasi yg berkualitas, yaitu tepat waktunya (timely), tepat nilainya (accurate) dan relevan (relevance).

2. Kebutuhan-kebutuhan sistem

  1. Keandalan-> menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan utk melakukan suatu proses yg dapat dipercaya dan dibutuhkan
  2. Ketersediaan-> berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user
  3. Keluwesan-> menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan user yg berubah
  4. Kemudahan diperlihara

Setelah sistem diterapkan,maka sistem harus dipelihara misalnya hal-hal yg tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus dipenuhi dan peningkatan-peningkatan sistem secara umum hrs dilakukan. 

3. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data

  1. Volume-> menunjukkan volume data yg terlibat dalam pengolahan data. Volume menunjukkan jml dari data yg harus diproses dalam satu periode waktu tertentu.
  2. Hambatan waktu pengolahan-> menunjukkan jml dari wkt yg dpt diterima saat data siap diproses sampai informasi dihasilkan.
  3. Permintaan perhitungan-> merupakan model-model matematik yg harus diterapkan shg informasi dapat dihasilkan sesuai dgn yg diinginkan oleh user.

4. Faktor-faktor organisasi

  1. Sifat Organisasi -> untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yg tertentu, pertama kali yg perlu dipahami adalah sifat organisasi.
  2. Tipe Organisasi -> dpt dikategorikan sbb:
    1. Organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggung jawab utk area fungsi tertentu, misal produksi, marketing dll
    2. Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggung jawab terhadap semua fungsi dlm divisinya
    3. Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggung jawab bersama thd suatu fungsi dlm suatu proyek. Utk masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yg lainnya kebutuhan informasinya juga berbeda.
  3. Ukuran Organisasi -> semakin besar ukuran organisasi, semakin banyak informasi yg dibutuhkan.
  4. Struktur Organisasi -> juga merupakan faktor yg mempengaruhi kebutuhan informasi. Cth: tanggungjawab thd manajemen persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu organisasi atau dapat berada pada tanggungjawab departemen pembelian pd organisasi yg lain. Pd departemen produksi biasanya membutuhkan informasi mengenai ketersediaan persediaan, perputaran persediaan dan kualitasnya. Sedangkan pd departemen pembelian lebih membutuhkan inf. Mengenai harga dan pemasok.
  5. Gaya Manajemen -> terdapat 2 gaya manajemen tersebut yaitu:
    1. Gaya manajemen yg Otokratik lebih senang dengan sistem informasi yg terpusat (centralized).
    2. Gaya manajemen yg Demokratik lebih senang dengan sistem informasi yg tersebar (decentralized).

5. Kebutuhan-kebutuhan biaya-efektivitas

Desain sistem informasi perlu dipertimbangkan antara biaya utk memeprolehnya dengan manfaat informasi yg dihasilkan.

6. Faktor-faktor manusia

Analis sistem hrs mencoba utk dapat mendesain sistem yg dapat diterima oleh semua pemakainnya, tidak hanya satu atau dua orang pemakai saja. Sistem informasi yg didesain dengan memperhatikan faktor-faktor manusianya akan didapat sistem informasi dengan user interface yg baik dan dapat meningkatkan produktifitas pemakainya. 

7. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan

Lima macam kelayakan hrs tetap diperhitungkan dlm desain sistem informasi. Lima macam kelayakan ini adalah kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan jadwal, kelayakan operasi dan kelayakan hukum. Walaupun kelayakan-kelayakan ini tekah dinilai pada tahap perencanaan sistem, tetapi dlm tahap desain sistem juga harus dipertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yg direncanakan di tahap perencanaan sistem mungkin di tahap desain sistem mengalami perubahan-perubahan.

 

*****

BAB V - TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. TEKNIK WAWANCARA

Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).

A.        Mempersiapkan Wawancara

  1. Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.
  2. Utarakanlah maksud dari wawancara.
  3. Aturlah waktu wawancara yang paling tepat supaya tidak mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai.
  4. Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancara yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda.
  5. Buatlah suatu panduan wawancara (interview guide) supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar.  Interview guide adalah daftar pengecekan (checklist) dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.

B.         Melakukan Wawancara

  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya Anda.
  2. Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan hubungannya dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan.
  3. Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
  4. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
  5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.
  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal-hal yang tidak sesuai.
  7. Ucapkanlah terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.

2. TEKNIK OBSERVASI

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.

C.        Petunjuk melakukan observasi

Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan:

a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi:

-          apa yang akan diobservasi;

-          dimana letak lokasi observasi;

-          kapan observasi akan dilakukan;

-          siapa yang melaksanakan observasi ini;

-          siapa yang akan diobservasi;

-          bagaimana melaksanakan observasi ini. 

b. Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat

c. Bertindaklah Dengan rendah hati (low profile)

d. Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung

e. Kaji-ulanglah hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat


3. TEKNIK DAFTAR PERTANYAAN

Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. Penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena diragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang banyak, cara ini lebih efisien dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain.

D.        Tipe dari daftar pertanyaan

Ada dua macam format dari daftar pertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan format pasti (fixed format). Dalam suatu daftar pertanyaan dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau berisi gabungan dari keduanya.

  1. Daftar Pertanyaan Format Bebas : berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden ditempat yang sudah disediakan.
  1. Format Pasti : berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah pasti dengan memilih jawaban yang tersedia. Hasil dari daftar pertanyaan tipe ini akan lebih mudah untuk ditabulasi dan diisi oleh responden. Daftar pertanyaan tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.

1.          Check-off questions : macam dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.

2.          Yes/No questions : macam dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.

3.          Opinion/Choice questions :  macam dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.

E.         Petunjuk Membuat Daftar Pertanyaan

  1. Rencanakanlah terlebih dahulu fakta-fakta atau opini-opini apa saja yang ingin dikumpulkan.
  2. Berdasarkan fakta-fakta atau opini-opini tersebut, tentukanlah tipe dari daftar pertanyaan yang paling tepat untuk masing-masing fakta atau opini tersebut.
  3.  Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
  4. Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.
  5. Perbanyaklah dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang sudah dianggap baik ini.

 

*****


BAB IV - ANALISIS SISTEM

Langkah-langkahnya:

1. Identify: mengidentifikasi masalah

2. Understand: memahami kerja dari sistem yang ada

3. Analyze: menganalisis sistem

4. Report: membuat laporan hasil analisis

 

1. Mengidentifikasi Masalah

Ada tiga langkah yang harus dilakukan di dalam tahapan ini yaitu:

1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah

    Pada tahap ini kita harus dapat mengetahui apa yang menyebabkan masalah terjadi. Misal terjadi penurunan omzet penjualan karena banyak konsumen yang komplain terhadap divisi penjualan tersebut.

2. Mengidentifikasi Titik Keputusan

Setelah penyebab terjadinya masalah dapat ditentukan, selanjutnya juga harus ditentukan titik keputusan penyebab masalah tersebut.

Contoh: penyebab masalah konsumen komplain karena pelayanan yang kurang baik terhadap konsumen. Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah penanganan order langganan di bagian order penjualan yang kurang baik kepada pelanggan.

3. Mengidentifikasi Personil-Personil Kunci

Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut.

 

2. Memahami Kerja dari Sistem yang Ada

Dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian:

1.  Menentukan jenis penelitian

2.  Merencanakan jadwal penelitian

3.  Membuat penugasan penelitian

4.  Membuat agenda wawancara

5.  Mengumpulkan hasil penelitian

 

3. Menganalisis Hasil Penelitian

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kita dapat menganalisis:

1.      kelemahan dari sistem lama tersebut

2.      kebutuhan data dan informasi bagi pemakai sistem dan pihak  manajemen


4. Membuat Laporan Hasil Analisis

Isinya adalah:

  1. Alasan melakukan analisis sistem
  2. Menguraikan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem lama
  3. Mengidentifikasi penyebab masalah
  4. Mengidentifikasi titik keputusan
  5. Menguraikan penelitian yang dilakukan
  6. Menguraikan hasil analisis
  7. Kesimpulan analisis

 

*****

BAB III - KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM



Proses perencanaan sistem dibagi dalam 3 proses utama yaitu;

1.      Merencanakan proyek-proyek sistem, meliputi :

a.      Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan

Perencanaan sistem harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Ini berarti perencanaan sistem harus diarahkan untuk dapat merencanakan sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan organisasi secara keseluruhan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai

b.      Mengidentifikasi proyek-proyek sistem

Menentukan proyek-proyek sistem informasi yang dibutuhkan dalam suatu organisasi

Contoh :   Dalam perusahaan bisnis proyek-proyek sistem informasi dapat berupa sistem informasi untuk :

-      pengendalian penjualan dan pemasaran

-      pengendalian distribusi

-      pengendalian produksi

-      pengendalian keuangan

-      pengendalian persediaan

c.       Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem

Sasaran ini merupakan apa yang ingin dicapai oleh masing-masing proyek sistem

Contoh  :   Sistem informasi penjualan; memiliki sasaran :

-      Memberikan pelayanan order kepada pelanggan  dengan lebih baik

-      Meningkatkan volume penjualan

-      Menyediakan laporan penjualan yang tepat waktu kepada manajer marketing

d.      Menetapkan kendala proyek-proyek sistem

Ada 3 faktor kendala :

-      Masalah dana

-      Masalah waktu

-      Mengenai batasan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut

e.       Menentukan prioritas proyek-proyek sistem

Yaitu menentukan proyek-proyek sistem mana yang perlu dikembangkan terlebih dahulu, tentunya proyek-proyek sistem yang sangat diperlukan dan mendesak harus diprioritaskan

f.        Membuat laporan perencanaan sistem

Isi dari laporan perencanaan sistem tersebut adalah :

-          Latar belakang organisasi

-          Proyek sistem informasi yang direncanakan

-          Sasaran pengembangan sistem informasi

-          Kendala di dalam pengembangan sistem informasi

-          Menentukan prioritas-prioritas proyek sistem informasi

g.      Meminta persetujuan manajemen

2.      Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan meliputi:

a.      Menunjuk team analis

b.      Mengumumkan proyek pengembangan sistem

3.      Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan, meliputi :

a.      Melakukan studi kelayakan

Studi kelayakan                       :   Suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau tidak

b.      Menilai kelayakan proyek sistem

a.       Kelayakan teknik               :   - ketersediaan teknologi yang digunakan

                                                                    - ketersediaan staf ahli di dalam mengoperasikan teknologi yang digunakan

b.      Kelayakan operasi              :   - kemampuan personil dalam mengoperasikan sistem informasi yang dibuat

- kemampuan dari sistem informasi untuk menghasilkan informasi

c.       Kelayakan jadwal               :   Apakah sistem informasi yang dikembangkan sesuai  dengan jadwal yang telah ditentukan

d.      Kelayakan ekonomi            :   - besarnya dana yang diperlukan untuk pengembangan sistem

                                                      - manfaat yang diperoleh oleh sistem informasi dibandingkan  dengan biaya perkembangannya

e.       Kelayakan hukum              :   Apakah sistem yang akan dikembangkan tidak menyimpang dari hukum yang berlaku.                               

c.       Membuat usulan proyek sistem

d.      Meminta persetujuan manajemen

 

 

*****



BAB II - TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

a.      Perlunya pengembangan sistem

  1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:

a.       Ketidakberesan dlm sist. yg lama menyebabkan sist. tsb. tidak dapat beroperasi sesuai dengan yg diharapkan.

b.      Pertumbuhan organisasi yg menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

  1. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
  2. Adanya intruksi-intruksi (directives)

b.      Prinsip pengembangan sistem

  1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
  4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem

c.       Siklus hidup pengembangan sistem

Tahapan kerja dari pengembangan sistem


Kebijakan & Perencanaan Sistem: Adanya intruksi dari top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem. Di dalam perencanaan sistem perlu direncanakan terlebih dahulu mengenai :

a.       Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem

b.      Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem

c.       Sudah siapkah personil-personil yang terlibatdalam pengembangan sistem tsb

Analisis sistem: mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Desain sistem secara umum : tujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

Desain sistem secara terinci: tujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci kepada user tentang sistem yang baru.

 Seleksi sistem      : menyeleksi penggunaan software maupun    hardware di dalam penerapan sistem baru.

Implementasi sistem      : menerapkan sistem informasi di dalam satu organisasi atau perusahaan.

 Perawatan sistem: tujuannya adalah untuk menjaga agar sistem informasi dapat digunakan dlm organisasi tsb dlm jangka waktu yang cukup lama.

d.      Pendekatan pengembangan sistem

      Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu :

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan). Pendekatan klasik adalah pendekatan di dlm pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di systems life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yg memadai. Sedangkan pada pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik supaya membuatnya berhasil.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai). Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Sedangkan pada pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem). Pendekatan bawah-naik dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini disebut juga dengan data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yg akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti data. Pendekatan atas-turun sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini disebut juga dengan decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu. Kemudian data yang perlu diolah menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara mengembangkannya). Pendekatan sistem-menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Sedangkan pendekatan moduler berusaha memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.

  1. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan). Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Sedangkan pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu saja.

e.        Alat & Teknik Pengembangan Sistem

 

*****





BAB I - KONSEP DASAR

I.1 Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem : Kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu  dengan yang lain untuk menghasilkan tujuan.

      2. Karakteristik Sistem : sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh sistem

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas Sistem

       Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

            3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

4. Penghubung Sistem

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.

5. Masukan Sistem

      Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat dioperasikan. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Tujuan Sistem

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak  akan ada gunanya. 

3. Klasifikasi Sistem

    Sistem dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

§  Sistem Abstrak  X  Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem Teologi yang menerangkan hubungan manusia dengan Tuhan.

Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem Komputer, Sistem Keuangan 

§  Sistem Alamiah  X  Sistem Buatan Manusia

         Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak tidak dibuat oleh manusia. Contoh pada sistem alamiah: sistem peredaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Contoh: sistem robotika

§  Sistem Deterministik  X  Sistem Probabilistik

    Sistem deterministik adalah sistem yang berinteraksi antara bagiannya yang dapat diprediksi secara pasti. Contoh: sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang tidak bisa diprediksikan secara pasti. Contoh: sistem manusia.

§  Sistem Tertutup  X  Sistem Terbuka

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Contoh : tabung reaksi. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar. Contoh : sistem organisasi


I.2. Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data & Informasi

    Data : bahan baku informasi

    Informasi   : Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

2. Penggunaan data dan Informasi

3. Siklus Informasi

4. Mutu Informasi

A. Kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal :

1.      Informasi harus akurat                          :    informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias dan tidak menyesatkan

2.      Informasi harus tepat waktu                  :     informasi yang datang kepada penerimanya tidak boleh mengalami keterlambatan

3.      Informasi harus relevan                          :     informasi memiliki menfaat bagi penerimanya

B. Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal :

1.      Manfaat dari informasi tersebut

2.      Biaya untuk mendapatkan informasi

 

I.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

    Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi  dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen:

1.      Dapat mendukung dalam pengambilan keputusan

2.      Dapat mendukung kegiatan manajemen

Yang termasuk ke dalam kegiatan manajemen adalah:                                             

1.      Perencanaan strategis

a.        Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : harus mampu bereaksi terhadap kesempatan-kesempatan dari lingkungan luar dan tanggap terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan luar.

b.       Penetapan tujuan

Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat atas di dalam proses perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang.

c.        Penentuan strategis

Menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi  dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya.

2.      Pengendalian manajemen

Yaitu proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan  dengan efektif dan efisien.

3.      Pengendalian operasi

Yaitu proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

 

*****

BAB 10

 Perancangan Sistem Berorientasi Objek Definisi Perancangan berorientasi objek adalah suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat p...