Sabtu, 13 Februari 2021

BAB XI - IMPLEMENTASI SISTEM

 Yaitu tahap meletakkan sistem supaya siap utk dioperasikan.

Langkah-langkah pada tahap implementasi sistem:

1. Menetapkan Rencana Implementasi

2. Melakukan Kegiatan Implementasi

3. Tindak Lanjut Implementasi

1. MENETAPKAN RENCANA IMPLEMENTASI: untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu organisasi.

2. MELAKUKAN KEGIATAN IMPLEMENTASI

Ada lima kegiatan yg dilakukan pada langkah ini yaitu:

1. Pemilihan & Pelatihan Personil

2. Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak

3. Pemrograman & Pengetesan Program

4. Pengetesan Sistem

5. Konversi Sistem


1. Pemilihan & Pelatihan Personil

Personil-personil yg terlibat di dalam sistem informasi adalah:

1. Tugas-tugas Input-Output Data: personil-personil yg terlibat dlm menangani pemasukan data dan distribusi dari output

2. Tugas-tugas Operasi: personil-personil yg menangani jalannya operasi pengolahan dt yg tidak terlibat secara langsung dengan tugas I/O

3. Tugas-tugas Pemrograman: personil-personil yg menulis program-program komputer

4. Tugas-tugas Analis Sistem: personil-personil yg akan mengembangkan sistem


Pelatihan Karyawan, dapat dilakukan dengan:

1. Pelatihan (Training): Personil yg masuk dlm kategori ini adalah personil-personil yg akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yg terlibat dlm tugas mempersiapkan input, memproses data,mengoperasikan sistem, merawat & menjaga sistem.

2. Pendidikan (Education): personil-personil yg masuk dlm kategori ini adalah mereka yg membutuhkan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll. Pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja dari sistem dan bagaimana cara mengoperasikan sistem.


2.  Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak

Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yanglebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik inimeliputi: AC utk mengatur temperatur ruangan, penerangan-penerangan yg cukup, pendeteksi kebakaran, penyediaan alat telekomunikasi dll. Langkah selanjutanya adalah menginstalasi perangkat keras & lunak.

3. Pemrograman & Pengetesan Program

Pemrograman adalah kegiatan menulis kode program yg akan diproses oleh komputer

Setelah programmer selesai membuat program yg sesuai dengan desain sistem yang telah dibuat oleh Sistem Analis dan sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus ditest utk menemukan kesalahan-kesalahan.

4. Pengetesan Sistem

Kegiatan ini dilakukan utk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yg diimplementasikan. Tujuannya adalah utk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem telah berfungsi sesuai dgn yg diharapkan.

5. Konversi Sistem

Merupakan proses utk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.


3. TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI


BAB X - SELEKSI SISTEM

 Seleksi Sistem adalah tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem informasi.

1. PENYEDIA TEKNOLOGI

1. Pabrik Perangkat Keras -> perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri. Contoh: IBM Corporation.

2. Pabrik Perangkat Lunak -> perusahaan yang memproduksi perangkat lunak sendiri dapat berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh: Microsoft Corporation.

3. OEM singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM adalah penjual yang membeli dari perusahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai nilai gunanya dan menjual kembali secara eceran.

4. Kontraktor Program Mandiri (Independent Program Contractor) -> orang yg akan menuliskan program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai programmer di luar perusahaan pemakai program.

5. Biro Jasa (Service Bureaus) -> perusahaan jasa yg menyediakan jasa pengolahan data untuk beberapa perusahaan langganannya.

6. Dealer -> penyedia jasa dan produk yg biasanya hanya menawarkan satu macam merk tertentu saja.

7. Toko Komputer.


2. LANGKAH-LANGKAH MENYELEKSI & MEMILIH SISTEM

Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai berikut:

1. Memilih penyedia teknologi

2. Meminta proposal dari penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar penilaian untuk penyedia teknologi yg paling tepat.

3. Menyaring penjual. Hanya proposal yg memenuhi syarat saja yg akan dievaluasi, untuk menentukan  penjual mana yg memenuhi syarat.

4. Mengevaluasi penjual yg lolos saringan. Proposal yg telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yg lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yg direkomendasi.

5. Membuat kontrak. Setelah semua proposal yg memenuhi syarat telah dievaluasi dan telah didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu diberikan kepada manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang menjadi pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perlu dibuat. Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yg bersalah jika terjadi perselisihan di kemudian hari dan tindakan apa saja yg harus dilakukan.

*****


BAB IX - PERANGKAT PERMODELAN SISTEM

 Ada beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu:

1. System Procedure Diagram (flowmap)

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran). 

System Procedure Diagram menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:


2. Entity Relational Diagram (ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Di samping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.
1. Komponen ERD
1. Entity: suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya. Simbol:
2. Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Simbol:
3. Atribut : karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol:

2. Derajat Relationship
1. Unary (Derajat satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
2. Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
3. Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

3. Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu  relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio:
1. One To One (1:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu.
2. One To Many (1:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak.
3. Many To One (M:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
4. Many To Many (M:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak.

4. Langkah-Langkah Membuat ERD
1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing entity
3. Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign-keynya
4. Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non key)

5. Contoh Kasus
1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.
2. Suatu klinik memiliki praktek dokter bersama, sehingga dalam klinik tersebut memiliki banyak dokter. Seorang pasien, apabila akan berobat harus diperiksa oleh dokter dan sebaliknya dokter pun harus memeriksa pasien. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi tentang dokter adalah kode dokter, nama dokter, spesialis dan tarif. Sedangkan informasi tentang pasien adalah nomor pasien, nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dosis.

3. Normalisasi
Adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Jenis-Jenis Key:
1. Super Key: merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik
2. Candidate Key: merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
3. Primary Key: memilih sebuah dari Candidate Key, dimana jaminan keunikan key-nya lebih baik.
4. Alternate Key: Candidate Key yang tidak dijadikan primary key

Langkah-langkah pembentukan Normalisasi
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
 Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
2. Bentuk Normal Satu ( 1 NF)
Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3. Bentuk Normal Dua (2 NF)
Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1 NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.
4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Yaitu bila relasi merupakan 2 NF dan tidak bergantung secara transitif pada primary key 

******



BAB VII - DESAIN SISTEM SECARA UMUM

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah utk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yg baru.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan utk dikomunikasikan kepada user. Komponen sistem informasi yg didesain adalah model, output, input, database, teknologi & kontrol.

1. Desain Model Secara Umum

Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yg diusulkan dlm btk Physical System & Logical Model. Btk Physical System dapat digambarkan dengan system flowchart. Dan Logical Model dapat digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD).

Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan utk menggambarkan suatu sistem yg telah ada atau sistem baru yg akan dikembangkan secara logika.

1. Simbol yg digunakan dlm Data Flow Diagram

1.External Entity (Kesatuan Luar)

2.Data Flow (Arus Data)

3.Process (Proses)

4.Data Store (Simpanan Data) 


1.External Entity (Kesatuan Luar)

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yg dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yg berada di lingkungan luarnya yg akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat berupa:

a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dlm perusahaan

b. Orang atau sekelompok orang di organisasi tsb

c. Suatu organisasi atau orang yg berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok

d. Penerima akhir dari suatu laporan yg dihslkan oleh sistem

Simbol: kesatuan luar dpt digbrkan dengan suatu notasi kotak.



2. Data Flow (Arus Data)

Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yg dapat berupa masukan utk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sbb:

a. Formulir atau dokumen yg digunakan di perusahaan

b. Laporan tercetak yg dihslkan oleh sistem

c. Masukan utk komputer

d. Data yg dibaca atau direkamkan ke suatu file

e. Suatu isian yg dicatat pada buku agenda

Simbol: Arus data dpt digbrkan dengan suatu panah   

3. Process (Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yg dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yg masuk ke dlm proses utk dihasilkan arus data yg akan keluar dari proses.

Simbol:

4. Data Store (Simpanan Data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yg dapat berupa:

a. Suatu file atau database di sistem komputer

b. Suatu arsip atau catatan manual

c. Suatu tabel acuan manual

d. Suatu agenda atau buku

Simbol: 

 2. Bentuk Data Flow Diagram

Terdapat 2 bentuk Data Flow Diagram  yaitu Physical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Fisik) dan Logical Data Flow Diagram (Diag. Arus Dt Logika). Data Flow Diagram Fisik lebih tepat digunakan utk menggambarkan sistem yg ada (sistem lama) dan lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem yg diterapkan. Sedangkan diagram arus dt logika digunakan utk menggambarkan sistem yg akan diusulkan dan lebih menekankan proses-proses apa yg terdapat di sistem.

3. Pedoman Menggambarkan Data Flow Diagram

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yg terlibat di sistem.

2. Identifikasikan semua input dan output yg terlibat dengan kesatuan luar.

3. Gambarkanlah terlebih dahulu suatu diagram konteks. Dari diagram konteks ini akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan level 0. Tiap-tiap proses di level 0 akan digambar secara lebih terinci lagi disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digbr secara lebih terinci lagi disebut dengan level 2 dst sampai tiap-tiap proses tidak dapat digbr lebih terinci lagi. 

4. Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level-level lebih bawah lagi.

5. Gambarlah sketsa DAD untuk diagram level 0 berdasarkan proses di bagan berjenjang.

6. Gambarlah DAD utk level-level berikutnya yaitu level 1 dst utk tiap-tiap proses yg dipecah-pecah sesuai dgn bagan berjenjangnya.


2. DESAIN INPUT SECARA UMUM

Langkah-langkah desain input secara umum adalah:

1. Menentukan kebutuhan input  dari sistem informasi

2. Menentukan parameter dari desain input tsb.

Contoh: Data Induk Pegawai

            Nomor Induk Pegawai:

Nama Pegawai:

Alamat:

Tempat Lahir:

Tanggal Lahir:

Pendidikan:

3. DESAIN OUTPUT SECARA UMUM

Langkah-langkah desain output secara umum adalah:

1. Menentukan kebutuhan output  dari sistem informasi

2. Menentukan parameter dari desain output tsb.

Contoh:

4. DESAIN DATABASE SECARA UMUM

Database dibentuk dari kumpulan file. Sedangkan file dibentuk dari kumpulan Record. Dan record dibentuk dari kumpulan field. Sedangkan field merupakan kumpulan dari item data. Item data dapat berupa huruf, angka atau simbol-simbol khusus.

Langkah-langkah desain database secara umum:

1. Menentukan kebutuhan file pada sistem informasi

2. Menentukan parameter dari desain database tsb. : Type File, Media File, Organisasi File & key field dari file tsb

5. DESAIN TEKNOLOGI SECARA UMUM

Untuk tahap desain teknologi secara umum, langkah pertama perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan, baik yang berkaitan dengan penggunaan hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware yaitu personil yang terlibat dengan sistem informasi. Kemudian langkah kedua adalah menentukan jumlah yang dibutuhkan dalam penggunaan hardware maupun software untuk sistem informasi tsb.


Jumat, 08 Januari 2021

QUIZ TEKNIK PENGUMPULAN DATA (KISI-KISI BAB V)

 JAWABAN

1. 

a.Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner digunakan ketika peneliti
ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner
yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang
dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel. Kuesioner dapat
berupa kuesioner cetak maupun online.
b.Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka. Studi pustaka
mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel
lainnya yang terkait dengan topik penelitian.
c.Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara digunakan untuk
menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti.
Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu.
Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya
peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan.
d.Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung.
Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati
menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam
mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun
rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan
melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.
Menurut Saya teknik pengumpulan data yang paling digunakan adalah teknik wawancara
karena kita mendapat informasi dari sumber yang membuat sebuah sistem tersebut.
Kelebihan dan kekurangan teknik wawancara:
· Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama dan semua kesalahpahaman dapat
dihindari.
· Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas dan memakan waktu dan biaya
yang besar jika dilakukan dalam suatu wilayah yang luas

2.




3. 

1)      Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi:

a.       apa yang akan diobservasi;

b.      dimana letak lokasi observasi;

c.       kapan observasi akan dilakukan;

d.      siapa yang melaksanakan observasi ini;

e.      siapa yang akan diobservasi;

f.        bagaimana melaksanakan observasi ini.

2)      Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat

3)      Bertindaklah Dengan rendah hati (low profile)

4)      Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung

5)      Kaji-ulanglah hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.


4. 

a. Daftar Pertanyaan Format Bebas : berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden ditempat yang sudah disediakan.

Contoh : Laporan-laporan apa saja yang telah saudara terima selama ini dan apakah laporan-laporan ini berguna atau tidak?

b. Format Pasti : berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah pasti dengan memilih jawaban yang tersedia. Hasil dari daftar pertanyaan tipe ini akan lebih mudah untuk ditabulasi dan diisi oleh responden. Daftar pertanyaan tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.

1. Check-off questions : macam dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.

Contoh :

Daftar supplier :

-Compaq               -Brurroughs

-BM                       -Commodore

-Univac                  -Apple

-DEC                      -Xerex

2. Yes/No questions : macam dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.

Contoh :

- Ya

- Tidak. Bila tidak, sebutkan siapa saja yang berhak

3. Opinion/Choice questions :  macam dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.

Contoh :

Berilah rangking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk menangani transaksi berikut :

_________  %  membuat order penjualan baru

_________  %  membuat order penjualan

_________  %  membuat faktur penjualan 

5.

a. Marketing (Wakasek Humas/Ketua Team PPDB)

Pertanyaan :

Bagaimana promosi SMK Karnas Sindangwangi dalam Program PPDB setiap tahun nya?

b. Personlia (Kepala Sekolah)

Pertanyaan :

Apa yang diharapkan pada PPDB tahun sekarang ?

c. EDP (Electronic Data Processing)

Pertanyaan :

Apakah pemrosesan data di database pendaftaran PPDB sudah relatif sederhana?


BAB 10

 Perancangan Sistem Berorientasi Objek Definisi Perancangan berorientasi objek adalah suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat p...